Blog Widiya Petir

Rabu, 02 Januari 2019

YKI

Sepotong cerita
Disudut dapur nan sepi kala itu "w" sedang membersihkan noda bekas memisahkan antara daging buah srikaya dan bijinya,datanglah seorang perempuan dg postur tinggi,putih,langsing,berpakaian muslimah dan berkacamata,obrolan bermula kala "A" sedang kebingungan mencari kunci kamar yang ternyata ketinggalan di rumah,berawal senyum dan sapa hingga curhat tentang sebab masing masing kenapa kita berada di YKI,"A"adalah seorang anak menantu dari seorang ibu yang di vonis ca.servik stage 2 A,ia berusaha ambil cuti sekian bulan demi mendampingi ibu mertuanya di RS,Tentu saja kepurudan itu atas perintah suaminya.yang ia sama2 bekerja di papua,tak berani banyak tanya kpada ibu mertua khawatir beliau tambah down ucapnya,yang penting ia jalankan perintah suami dan mnjalankan kwajiban sebagai anak,anak "A"yg masih berusia 3 th pun ia titipkan bersama ibunya demi fokus menjaga ibu mertuanya.berahir dengan saling mndoakan diantara kita.
Semoga kita senantiasa diberikan kesabaran dan keikhlasan atas ketetapan Allah,semoga kita semua mnjadi istri2 shalihah yang taat kepada Allah taat pada suami berbakti pada orang tua dan penyayang kepada anak2 kita.


Senin, 09 Juli 2018

Allah Menyayangiku

Bismillah,Assalaamu'alaikum sahabat sahabatku dan Semua pengunjung di blog ini.semoga pembaca dalam keadaan yang sehat dan penuh syukur.

Hmmm akhirnya setelah sekian lama ngulet (bermalas malasan) menyentuhkan ujung-ujung jari ku diatas layar android.Ternyata muncul rasa kangen lagi, pingin curhat lagi,berbagi pengalaman lagi,ada banyak cerita yang terlukis sepanjang perjalananku menjadi pasien kanker thyroid.

Masih semangat masih telaten dengan rutinitas ku sebagai pasien kanker masih chek up tiap bulan masih full suplemen-suplemen yang dibutuhkan tubuh.

Kali ini saya mau berbagi cerita tentang kehamilanku,ini hamilku yang kedua setelah hamil yg pertama usia anak sekitar 8.5 th.Dan hamil dalam kondisi yang berbeda dari hamil pertama,hamil......adalah hal yang sangat di nanti nanti seorang perempuan yang sudah menikah namun hamil yang saya jalani ini adalah kehamilan dengan Riwayat ca.Thyroid . Nah.....berat kan? hamil tanpa kelenjar thyroid adalah mustahil anggapan dari sebagian besar orang bahkan dokter juga ada yang tidak mengijinkan hamil kepada pasien dengan riwayat ca. thyroid.Namun tidak ada yg tidak mungkin bagi Allah jika Ia berkehendak pasti ia kerjakan seperti hamilku kali ini adalah sebuah keajaiban,kondisi ku yang lemah hasil lab yang tidak menentu kadang bagus kadang buruk,ku tetap yakin bahwa aku pasti bisa hamil lagi aku program hamil secara mandiri dan santai sejak 1 tahun pasca ablasi bulan mei 2016, ku terus mencoba dan berdoa memohon kepada Allah agar Ia berkehendak memberiku keturunan lagi.Waktu terus berganti hingga ke tahun 2018 tepat di bulan ramadhan di hari jum'at ku telat menstruasi kuberanikan diri untuk mencoba mencelupkan tespek ke tabung urin yg sudah saya sediakan.Bismillah penuh harap semoga hasilnya positif.Saya kaget nangis juga serasa tidak percaya namun itu nyata tespek menunjukan 2 garis merah yang masih samar namun saya tetap yakin bahwa saya pasti hamil hingga saya coba tes ulang 4 hari kedepan sampai 4 x tes hasilnya sama iyes positif saya pun bahagia bersyukur Alhamdulillah Ahirnya Allah menghendaki saya hamil lagi.Allah telah menjawab doa doaku.

Rasa bahagia ini tak ku pendam lagi tidak lama selang beberapa hari setelah saya tes sendiri di rumah saya periksakan kehamilan ini ke faskes terdekat karena saya jauh dari tempat dokter spesialis, sebenarnya dokter yang menangani Riwayat kankerku menyarankan agar saya periksa di Dokter spesialis obsgin untuk mengukur kebutuhan beberapa hormon selama kehamilan namun saya tunda dulu.karena tempat yang jauh dan kesibukan juga, kami coba periksa di puskesmas saja.hingga tiba saatnya jadwal periksa rutin untuk riwayat kankerku bulan juli 2018 ke Dokter yang menangani Thyroidku akupun segera di berikan surat rujukan intern untuk memeriksakan  kondisi kehamilanku pada bagian obsgin.

Rabu 4 juli 2018 tepat usia kehamilanku 10 minggu+4 hari saya mendapatkan pemeriksaan dengan Dokter obsgin,sampai pada pemeriksakan USG ternyata hasilnya sangat mengejutkan dokter juga mungkin bingung menjelaskan kondisi janinku, ia berharap bahwa ia salah, sayapun di periksa ulang dengan dokter lain hingga 4 dokter yang memeriksaku lewat USG.setelah dengan dokter yang keempat tetapi hasilnya sama yaitu tidak ditemukan tanda kehidupan pada janin (fetal death) demikian diagnosa dokter. dan dinyatakan sudah meninggal dengan tindak lanjut harus di keluarkan janin tersebut dari rahim saya,tangispun pecah tak kuasa menahan air mata namun suamiku berusaha tegar dan terus menguatkan aku agar tidak larut dalam keadaan,iya meyakinkanku bahwa Allah tak pernah keliru dengan keputusan ini.kita harus belajar ikhlas lagi sabar lagi.yakinlah bahwa ada hikmah di balik semua ini(insyaAllah).Trimakasih ya Allah atas nikmat ini,kau begitu menyayangiku......

Tentang sebuah tutup yang bertengger di atas kepalaku

Mungkin banyak yang bertanya tanya ketika berjumpa dengan saya mulai dari sahabat,tetangga keluarga atau siapapun yang pernah deket atau sekedar tahu dengan saya.kenapa coba....???
yukk kita simak ceritanya,jadi ada yang aneh dengan tampilan saya, saya yang dulu yang cuek tidak mau tahu sekarang kok tiba-tiba berbeda, berubah wus wus ciat...jadi ninja,hehehe ndak gitu ini becanda kok becanda....mmm jadi semenjak saya tahu bahwa leherku ada benjolan di tahun 2015 itu saya langsung berfikir Ya Allah inikah bentuk kasih sayangMu kepadaku?kau turunkan sesuatu yang mengerikan di bagian tubuh saya?Kau munculkan benjolan di leher saya?ini artinya akan menjadi sesuatu yang memalukan jika ini di biarkan akan terus membesar dan jika ini di oprasipun akan menjadi bekas yang sangat buruk di leher saya,pelan-pelan saya terus memikirkan bagaimana ya seharusnya saya ini,mikir lagi,...Apa ini cara Allah mengingtkan saya agar saya mau menutup aurot ?sebagai seorang muslimah saya ini acuh tak acuh tidak mau tahu dengan syariat islam,semkin hari semakin terfikir berulang ulang ku pelajari apa maksud dari semua ini.

Ahirnya saya beranikan diri ngobrol sama suami bertanya dan meminta ijin, intinya Kalau saya mau memakai kerudung mulai dari sekarang sebelum dioprasi hingga nanti setelah oprasi dan selamnya pokoknya haruuuss diijinkan   jika kau tak kasih ijin saya rela kau cari pengganti diriku(agak memaksa, hehe dan ahirnya suamipun mengijinkan.Pelan pelan saya belajar mengenakan kerudung di rumah dengan kerudung yang ada belajar tanpa melepasnya kecuali di dalam rumah,waktu berganti semakin kesini saya semakin muncul keinginan untuk mndekatkan diri kepada Allah kucoba cari info tanya kesana kemari kepada teman teman yang sudah lebih dulu konsen pada bidang agama namun rasanya belum nyentuh juga di hati kurang mantap dalam beribadah,kurang nasehat kurang solusi juga saya masih sabar dan saya masih terus berharap suatu saat saya bisa bertemu dengan teman- teman yang mau mengajak saya dan membimbing saya ke jalan yang lurus.

Hingga ahirnya saya jumpa dengan komunitas "Pita Tosca" yaitu komunitas Pejuang Kanker Thyroid dari komunitas tersebut saya di kenalkan lagi dengan yang namanya "Kajian Islam Petir" (Petir=pejuang Thyroid)naaahhh dari kajian petir ini saya menemukan banyak pelajaran yang berharga dalam  hidup,banyak nasehat-nasehat yang sangat bermanfaat dan menggetarkan hati dimana ketika kita mau membaca atau mendengarkan dan memahami hati kita tergerak untuk mengamalkan,selain itu nasihat-nasihat yang ada bukan hanya sekedar nasihat rangkaian manusia namun nasihat yang bersumber dari ajaran nabi berupa Al Qur'an,as sunnah dan Hadis yang shohih serta bagaimana agar kita tidak hanya islam di lisan saja namun sampai ke hati,mulai yang paling ringan itu tentang kewajiban kita sebagai seorang muslimah di wajibkan menutup aurot secara syar'i sesuai perintah Allah sebagian contoh Pada Qs.anur :31,Qs.Al Ahsab :59,ternyata Allah sendiri yang memerintahkan kita untuk berjilbab bukan karena trend apa lagi karena malu jika tidak mengikuti arus,nah dari hadis-hadis  dan potongan-potongan surat dalam Al qur an lah saya sering merasa ternasehati hingga muncul rasa takut pada Allah dan memutuskan untuk mengenakan pakaian muslimah secara syar'i.

Semakin kesini semakin mendapat pencerahan serasa Allah mengirimkan sahabat sahabat yang peduli dengan ketaannya kepada Allah dari situ sayapun di pinjami buku buku bacaan yang berisi kehidupan nabi dan sahabat sahabat nabi yang memotivasi  jalanku menuju ke arah yang lebih baik lagi,di kasih Al Qur'an plus terjemahan kecil yang bisa di bawa saat bepergian,karena Al qur'an itu gunanya di baca di pahami dan di amalkan bawa dia baca dia kapanpun dan dimanapun tentunya jangan sampai lupa dengan adab adab membaca qur an nya, belajarlah kamu untuk menjaga wudu.itulah tentang sebuah tutup yang bertengger di kepalaku smoga ALLAH melimpahkan kepada hamba keistiqamahan dalam mentaati kewajiban saya sebagai seorang muslimah, hingga sampai waktunya tiba Allah memanggil saya untuk kembali pulang menghadapnya dengan iman dan islam yang murni.aamiin

Jumat, 11 Agustus 2017

BERSYUKUR

Vonis Kanker adalah sesuatu yang terdengar begitu mengerikan di telinga orang awam seperti saya,sebuah sakit yang mengandung resiko kematian,sakit yang telah banyak merenggut nyawa seperti yang di beritakan orang-orang sekitar dan di berbagai media.saya hanyalah seorang ibu rumah tangga,saya terlahir dari keluarga yang memiliki latar belakang terbatas, di banding mereka-mereka yang memiliki jabatan dan pekerjaan tetap.namun sang pemilik Alam semesta ini yaitu Allah yang Maha Kuasa atas segalanya telah menitipkan sakit kepada saya berupa "kanker Tyroid".namun di balik hancurnya perasaanku akan kenyataan ini terukir sebuah Rasa yang begitu bersahabat dengan angan angan.Allah telah mentakdirkan saya memiliki seorang suami yang begitu menyayangi saya,menerima saya dengan segala kekurangannya.saya di berikan keluarga yang peduli dengan keadaan saya,seorang suami yang selalu mendampingi saya dalam situasi apapun.semakin hari perasaansemakin bersemangat menjalani hidup dengan kasih sayang dan perhatian dari seorang suami,jauh berbeda dari 7 th silam dengan kondisi tubuh saya yang sehat tanpa ada vonis sakit apapun namun semenjak saya menyandang sakit kangker ku rasakan perubahan pola pikir dan tingkah laku yang ada pada diri suami, kini dia lebih dewasa lebih giat bekerja lebih perhatian mengurus saya dengan penuh kesabaran,wajahnya menunjukan ketulusan di setiap tindakannya.sejak awal saya memeriksakan benjolan di Faskes terdekat sampai menjalani oprasi pengangkatan nodul yang pertama,kemudian dirujuk ke RS Jogja lalu di rujuk Ke RSHS Bandung dan kembali lagi ke jogja untuk menjalani oprasi yang ke dua kemudian harus ablasi dan di isolasi. hari demi hari kita lalui dengan penuh kesabaran,ketika tubuh ini terbaring tak berdaya di ruang perawatan pasca oprasi engkau begitu tulus mengurus saya,dari membasuh tubuh,mengganti baju,menyisir rambut,menyuapi makan,menawarkan apa yang saya ingin sampai menuntunku ke kamar kecil ketika hendak BAK,ketika saya telah di perbolehkan pulang dari RS kau tetap sabar mengurus saya,dengan telaten kau mendampingi saya menuntun berjalan,menyiapkan makan,mengurus anak,beres beres rumah,engkau kerjakan seluruh pekerjaan yang biasa di kerjakan saya sebagai seorang istri.terkadang takut akan bayangan yang terlintas dalam angan angan mungkinkah kebersamaan ini akan terus berjalan sampai ahir nanti.Akhirnya saya bahagia dengan takdir ini engkau sempurnakan tanggung jawab kamu sebagai suamiku dan imamku.kau bukan yang dulu dengan kemalasanmu dengan celotehan orang orang yang tidak suka akan kebiasaanmu yang berlagak seperti tidak punya tanggungan,dengan kondisi seperti itupun saya sabar menjalaninya.tidak ada keinginan untuk berpisah denganmu,sampai ahirnya Allah jugalah yang menentukan rasa yang seperti ini.kamu yang tanggung jawab,kamu yang penyayang,kamu yang penyabar,kamu yang perhatian,kamu yang giat bekerja meski hanya serabutan.lebih dari itu,Rasa syukurku ini tak akan berkurang dengan kondisi ku sekarang yang semakin sehat meski masih dalam pantauan dan terikat sebuah tablet kecil "euthyrox"yang harus ku konsumsi setiap hari dan seumur hidupku sebagai hormon pengganti dari tyroxin yang seharusnya di hasilkan oleh kelenjar tyroid.hari hari ku lalui dengan penuh keikhlasan canda tawa di tengah keluarga kecilku.dan buah hatiku adalah semangat hidupku,karna engkaulah, ku terus berjuang melawan rasa khawatir atas kangker yang saya sandang,saya ingin melihat kamu tumbuh dewasa nak....,tumbuh menjadi anak yang shaleh,jujur,sabar,penyayang,perhatian seperti bapakmu.Semoga Allah selalu melindungi keluarga kecil kita hingga ahir hayat.

Senin, 14 November 2016

Masa Masa Ablasi di Ruang Isolasi


9 mei 2016 saya dijadwalkan menjalani ablasi(bersih2 sisa jaringan sel kanker di daerah bekas pengangkatan benjolan menggunakan I-131)di "Klinik Kedokteran Nuklir Jogjakarta"1 bulan pasca tyroidektomi total saya dibuatkan rujukan intern oleh Dr.Artanto Sp B.untuk mendaftar ablasi di klinik tersebut bersama Dr.Bagaswoto Poejomartono Sp Kn.setelah saya konsultasi dan saya di buatkan jadwal untuk tanggal ablasi yaitu tanggal 9 mei 2016,satu minggu menjelang ablasi saya di beritahukan agar diet rendah yodium untuk mempersiapkan proses ablasi nanti,waktu telah tiba hari senin 9 mei 2016 saya menjalani ablasi dengan dosis 100 mci,dipanggil satu persatu dari 4 pasien yaitu saya,mb arum mb ning dan satu lagi seorang nenek sudah sepuh.menuju ruangan tempat memberikan Nai- 131.dengan seorang dokter memberikan arahan cara2 meminum cairan iodin ke dalam tubuh yaitu dengan cara di sedot menggunakan sedotan kecil dengan dada menjauh dan tangan ke belakang, dokter dengan pakaian tertutup rapat seperti astronot membuka cairan tersebut yang tersimpan di sebuah kotak besi dan berlapis lagi sebuah tempat besi seperti toples kemudian baru cairan berisi iodin 131.di buka menggunakan tongkat khusus ukuran panjang,stelah saya sedot cairan itu kmudian dipersilahkan menempati kamar yang telah disediakan, satu ruangan 4 tempat tidur dipisah menggunakan tembok khusus dan gorden.
Selama di ruang isolasi saya merasakan hal yang sangat menguras energi, badan terasa sangat lemes,pusing,mual,muntah,leher terasa kencang,lidah tidak bisa mengecap rasa suara hilang.seperti itu terus sampai saya seolah tak kan sanggup merasakannya,tetapi Ibu maryani seorang perawat di nuklir selalu memberikan semangat terhadap pasien2nya agar momen yang sedang saya jalani dijadikan sebagai pelajaran yang sangat berarti sebagai upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada sang Ilahi dan agar kita sebagai manusia bisa ikhlas menjalaninya.

Minggu, 13 November 2016

Operasi ke Dua // 3

  
Tyroidektomi total/oprasi ke-2Di RSUP Dr. Sardjito jogjakarta bersama Dr.Artanto Wahyono Sp B


  Sungguh ini adalah sesuatu yang tidak bisa dipercaya dan sulit di terima oleh orang awam seperti saya ini berat ya Allah......,Pasca pengangkatan benjolan pertama di RSUD Purworejo hasil Patologi Anatomi menyimpulkan bahwa saya terkena "carsinoma papilary variant folikular" atau lebih jelasnya tyroid cancer atau lebih awam lagi kangker kelenjar gondok.demikian Dokter Samsul menjelaskan.seketika itu juga saya tak sanggup lagi membendung air mata,tubuh terasa lemas bibir gemetar tak bisa bicara apa2 lagi.dokter mengatakan bahwa saya harus menjalani penanganan lebih lanjut dengan cara di sinar untuk membasmi sel kangker tersebut,namun suami saya selalu menguatkan dan men support atas kenyataan yang saya terima.masih dalam suasana bersedih Dokter Samsul burhan membuatkan rujukan atau surat pengantar untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut ke RSUP Dr. Sardjito jogjakarta di bag. Klinik Kangker Terpadu "Tulip".saya masih terdiam dan tak tak mampu bertanya apa2 lagi dengan dokter,dalam perjalanan pulangpun saya masih diam.setibanya di rumah saya komunikasi dengan suami betapa terpukulya hati saya menerima kenyataan ini apa lagi suami,bagaimana jika suami saya tidak bisa menerima keadaan saya saat ini.waktu terus berputar dan saya masih saja belum bisa menerima keadaan hingga ahirnya ku beranikan diri menyampaikan sebuah penawaran kepada suami saya."suamiku..apabila engkau tidak bisa menerima kenyataan bahwa saya sebagai istrimu telah menyandang kangker maka ku ijinkan engkau memutuskan saya sebagai istrimu dan ku ijinkan engkau mencari penggati ku"berkali kali penawaran itu saya sampaikan namun ternyata tidak pernah sedikitpun terbersit dalam angan2 suami saya untuk meninggalkan saya."Kau akan tetap hidup bersamaku dan kau pasti sembuh dengan keikhlasanku menerima kenyataan ini atas ijin Allah"demikian suami saya memberikan jawaban.lambat laun hati mulai tenang perasaan mulai ikhlas menjalani hari2 dengan keluarga kecilku.suami yang selalu mendampingi setiap proses pemeriksaan tak pernah ada kata ingin menyerah dalam melaui setiap perjalanan.wonosobo ~ jogjakarta ditempuh menggunakan roda dua dengan 3/4 jam setiap perjalanan.tak pernah wajahnya menunjukan kesedihan di hadapan saya dari situlah saya semakin yakin dan semangat melewati tahapan demi tahapan.oh iya sebelum saya melakukan oprasi yang ke 2, saya sempat di rujuk ke RSHS Bandung.

Jumat, 11 November 2016

Operasi Pertama // 2


13 januari 2016 saya menjalani pengangkatan
Benjolan yg ada di leher bersama dr Samsul Burhan
Sp B di RSUD Purworejo
Terdiagnosa tumor ternyata membawa pengaruh yang besar terhadap fisik serta mental saya dimana tubuh terasa lemas dan fikiran menjadi kacau daya konsentrasi semakin menurun,butuh waktu yang panjang untuk bisa menerima kenyataan,rasa takut dan was was dalam menghadapi oprasi pengangkatan tumor yang ada di leher,bermacam macam fikiran singgah di otak saya dan terus terbayang betapa mengerikan harus menjalani oprasi.takut dan khawatir akan resiko yang mungkin terjadi akibat bedah leher,seperti kabar yang paling popular yaitu putusnya pita suara yang ahirnya berakibat bisu,yang lebih takut lagi adalah tidak bisa membuka mata alias meninggal dunia setelah oprasi.

Seiring waktu berlalu mengantarkan saya ke sebuah keputusan dan munculnya rasa berani,yakin dan ikhlas menerima berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi dari tindakan oprasi tersebut.Pada tanggal 12/01/2016 saya berangkat ke RSUD Dr.Tjitro Wardojo Purworejo sambil membawa berkas2 hasil pemeriksaan dari RSDK Purwokerto,saya bertemu dengan dokter "Syamsul Burhan Sp B"dan mengonsultasikan kembali benjolan yang ada dileher, tekat saya untuk mengangkat benjolan tersebut benar2 sudah bulat dan ikhlas tidak ada lagi keraguan dalam diri saya setelah sekian lama dalam kebimbangan dan kecemasan menahan beban pikiran akan kesiapan mental serta fisik saya dalam menghadapi oprasi pembedahan leher yang harus saya lalui,siang malam saya berdoa memohon kepada sang Ilahi agar diberikan kekuatan serta keikhlasan dalam menjalani ujian ini.saya terus berharap agar Allah memuluskan di setiap proses yang benar benar saya takuti ini namun disisi lain saya pasrah akan semua resiko tindakan oprasi .Apabila telah dilakukan tindakan dan saya tidak bangun lagi alias meninggal maka keluarga serta suami saya harus ikhlas menerimanya serta mampu memberikan senyuman indah untuk mengiringi kepergianku. Jika Allah memang menghendaki itu,itu pesan saya di masa2 saya masih memikirkan terlalu dalam sebelum ahirnya ke Rumah Sakit.

12 januari 2016 pukul 16.00 saya telah memasuki ruang rawat inap kelas 2 Bpjs mandiri.di temui suster cantik kemudian di dilakukan rekam jantung setelah selesai di beritahu agar setelah ini mandi keramas yang bersih karena akan segera di infus,tidak lama kemudian suster berikutnya pun datang memasang infus di tangan kanan saya.waktu menunjukan pukul 21.00 segerombol dokterpun datang bersama suster dan koas2 nya memberitahu bahwa oprasi pengangkatan benjolan di leher di jadwalkan tgl "13 januari 2016" pukul 08.00.dan memberitahu agar saya mulai puasa dari jam 12 malam, sambil memberikan pakaian yang harus di kenakan esok saat proses pembedahan,ditemani ibu serta suami saya di RS sering kali ibu meneteskan air mata menatap saya sambil berkata betapa berat ujian yang harus saya lalui namun saya selalu meyakinkan bahwa saya akan baik2 saja banyak teman2 di RS yang mempunyai benjolan lebih besar merekapun telah melaluinya dengan mulus semua itu karena keyakinan yang teguh dan Allah pasti menolongnya.

Malam telah usai berganti pagi saya pun dengan semangat mempersiapkan segala sesuatunya,pakaian hijau khusus pasien bedahpun telah saya kenakan lagi2 ibu meneteskan air mata dan saya pun tetap meyakinkan bahwa saya akan baik2 saja jam 08.00 suster menjemput saya dari ruang pasien dibawa ke ruang bedah diiringi ibu saya,suami serta anak saya di perjalanan menuju ruang bedah saya sempat menitikan air mata rasa takut dan khawatirpun menyelimuti angan2 saya tapi saya berusaha tegar dan menyembunyikan rasa takut itu dari ibu saya.masuk ke ruang bedah jam 08.00 kmudian dilakukan pemeriksaan dan persiapan segala macem sambil ngobrol ketawa2 dan bergurau dengan tim dokter yang ada di ruang bedah sambil ditanyain ini itu ahirnya saya pun sudah tak sadarkan diri dan tak tau apa2 lagi selama proses oprasi berlangsung.

Dan beberapa saat kemudian tau tau saya sudah keluar dari ruang bedah sembari merem melek seperti telah sadar tapi tidur lagi mungkin pengaruh obat biusnya belum habis.setelah op selesai dan benjolan telah diangkat maka dokter langsung memperlihatkan kepada pihak keluarga benjolan itu berukuran 1.5x1x1 cm.masih kecil kan.....?setelah pihak keluarga melihat hasil pengankatan benjolan itu kemudian benjolan itu di kirim ke laboratorium CITO jogjakarta untuk di lakukan Patologi Anatomi.5 hari pasca oprasi saya berbaring di ruang rawat penuh dengan kepedihan dan serba susah karna leher masih terasa kaku dan badan masih lemes.setelah 5 hari berlalu kondisi saya mulai membaik dan dokterpun sudah mengijinkan saya untuk pulang.hasil PA akan di sampaikan saat periksa pada hari berikutnya.