Bismillah,Assalaamu'alaikum sahabat sahabatku dan Semua pengunjung di blog ini.semoga pembaca dalam keadaan yang sehat dan penuh syukur.
Hmmm akhirnya setelah sekian lama ngulet (bermalas malasan) menyentuhkan ujung-ujung jari ku diatas layar android.Ternyata muncul rasa kangen lagi, pingin curhat lagi,berbagi pengalaman lagi,ada banyak cerita yang terlukis sepanjang perjalananku menjadi pasien kanker thyroid.
Masih semangat masih telaten dengan rutinitas ku sebagai pasien kanker masih chek up tiap bulan masih full suplemen-suplemen yang dibutuhkan tubuh.
Kali ini saya mau berbagi cerita tentang kehamilanku,ini hamilku yang kedua setelah hamil yg pertama usia anak sekitar 8.5 th.Dan hamil dalam kondisi yang berbeda dari hamil pertama,hamil......adalah hal yang sangat di nanti nanti seorang perempuan yang sudah menikah namun hamil yang saya jalani ini adalah kehamilan dengan Riwayat ca.Thyroid . Nah.....berat kan? hamil tanpa kelenjar thyroid adalah mustahil anggapan dari sebagian besar orang bahkan dokter juga ada yang tidak mengijinkan hamil kepada pasien dengan riwayat ca. thyroid.Namun tidak ada yg tidak mungkin bagi Allah jika Ia berkehendak pasti ia kerjakan seperti hamilku kali ini adalah sebuah keajaiban,kondisi ku yang lemah hasil lab yang tidak menentu kadang bagus kadang buruk,ku tetap yakin bahwa aku pasti bisa hamil lagi aku program hamil secara mandiri dan santai sejak 1 tahun pasca ablasi bulan mei 2016, ku terus mencoba dan berdoa memohon kepada Allah agar Ia berkehendak memberiku keturunan lagi.Waktu terus berganti hingga ke tahun 2018 tepat di bulan ramadhan di hari jum'at ku telat menstruasi kuberanikan diri untuk mencoba mencelupkan tespek ke tabung urin yg sudah saya sediakan.Bismillah penuh harap semoga hasilnya positif.Saya kaget nangis juga serasa tidak percaya namun itu nyata tespek menunjukan 2 garis merah yang masih samar namun saya tetap yakin bahwa saya pasti hamil hingga saya coba tes ulang 4 hari kedepan sampai 4 x tes hasilnya sama iyes positif saya pun bahagia bersyukur Alhamdulillah Ahirnya Allah menghendaki saya hamil lagi.Allah telah menjawab doa doaku.
Rasa bahagia ini tak ku pendam lagi tidak lama selang beberapa hari setelah saya tes sendiri di rumah saya periksakan kehamilan ini ke faskes terdekat karena saya jauh dari tempat dokter spesialis, sebenarnya dokter yang menangani Riwayat kankerku menyarankan agar saya periksa di Dokter spesialis obsgin untuk mengukur kebutuhan beberapa hormon selama kehamilan namun saya tunda dulu.karena tempat yang jauh dan kesibukan juga, kami coba periksa di puskesmas saja.hingga tiba saatnya jadwal periksa rutin untuk riwayat kankerku bulan juli 2018 ke Dokter yang menangani Thyroidku akupun segera di berikan surat rujukan intern untuk memeriksakan kondisi kehamilanku pada bagian obsgin.
Rabu 4 juli 2018 tepat usia kehamilanku 10 minggu+4 hari saya mendapatkan pemeriksaan dengan Dokter obsgin,sampai pada pemeriksakan USG ternyata hasilnya sangat mengejutkan dokter juga mungkin bingung menjelaskan kondisi janinku, ia berharap bahwa ia salah, sayapun di periksa ulang dengan dokter lain hingga 4 dokter yang memeriksaku lewat USG.setelah dengan dokter yang keempat tetapi hasilnya sama yaitu tidak ditemukan tanda kehidupan pada janin (fetal death) demikian diagnosa dokter. dan dinyatakan sudah meninggal dengan tindak lanjut harus di keluarkan janin tersebut dari rahim saya,tangispun pecah tak kuasa menahan air mata namun suamiku berusaha tegar dan terus menguatkan aku agar tidak larut dalam keadaan,iya meyakinkanku bahwa Allah tak pernah keliru dengan keputusan ini.kita harus belajar ikhlas lagi sabar lagi.yakinlah bahwa ada hikmah di balik semua ini(insyaAllah).Trimakasih ya Allah atas nikmat ini,kau begitu menyayangiku......
Rabu 4 juli 2018 tepat usia kehamilanku 10 minggu+4 hari saya mendapatkan pemeriksaan dengan Dokter obsgin,sampai pada pemeriksakan USG ternyata hasilnya sangat mengejutkan dokter juga mungkin bingung menjelaskan kondisi janinku, ia berharap bahwa ia salah, sayapun di periksa ulang dengan dokter lain hingga 4 dokter yang memeriksaku lewat USG.setelah dengan dokter yang keempat tetapi hasilnya sama yaitu tidak ditemukan tanda kehidupan pada janin (fetal death) demikian diagnosa dokter. dan dinyatakan sudah meninggal dengan tindak lanjut harus di keluarkan janin tersebut dari rahim saya,tangispun pecah tak kuasa menahan air mata namun suamiku berusaha tegar dan terus menguatkan aku agar tidak larut dalam keadaan,iya meyakinkanku bahwa Allah tak pernah keliru dengan keputusan ini.kita harus belajar ikhlas lagi sabar lagi.yakinlah bahwa ada hikmah di balik semua ini(insyaAllah).Trimakasih ya Allah atas nikmat ini,kau begitu menyayangiku......