Vonis Kanker adalah sesuatu yang terdengar begitu mengerikan di telinga orang awam seperti saya,sebuah sakit yang mengandung resiko kematian,sakit yang telah banyak merenggut nyawa seperti yang di beritakan orang-orang sekitar dan di berbagai media.saya hanyalah seorang ibu rumah tangga,saya terlahir dari keluarga yang memiliki latar belakang terbatas, di banding mereka-mereka yang memiliki jabatan dan pekerjaan tetap.namun sang pemilik Alam semesta ini yaitu Allah yang Maha Kuasa atas segalanya telah menitipkan sakit kepada saya berupa "kanker Tyroid".namun di balik hancurnya perasaanku akan kenyataan ini terukir sebuah Rasa yang begitu bersahabat dengan angan angan.Allah telah mentakdirkan saya memiliki seorang suami yang begitu menyayangi saya,menerima saya dengan segala kekurangannya.saya di berikan keluarga yang peduli dengan keadaan saya,seorang suami yang selalu mendampingi saya dalam situasi apapun.semakin hari perasaansemakin bersemangat menjalani hidup dengan kasih sayang dan perhatian dari seorang suami,jauh berbeda dari 7 th silam dengan kondisi tubuh saya yang sehat tanpa ada vonis sakit apapun namun semenjak saya menyandang sakit kangker ku rasakan perubahan pola pikir dan tingkah laku yang ada pada diri suami, kini dia lebih dewasa lebih giat bekerja lebih perhatian mengurus saya dengan penuh kesabaran,wajahnya menunjukan ketulusan di setiap tindakannya.sejak awal saya memeriksakan benjolan di Faskes terdekat sampai menjalani oprasi pengangkatan nodul yang pertama,kemudian dirujuk ke RS Jogja lalu di rujuk Ke RSHS Bandung dan kembali lagi ke jogja untuk menjalani oprasi yang ke dua kemudian harus ablasi dan di isolasi. hari demi hari kita lalui dengan penuh kesabaran,ketika tubuh ini terbaring tak berdaya di ruang perawatan pasca oprasi engkau begitu tulus mengurus saya,dari membasuh tubuh,mengganti baju,menyisir rambut,menyuapi makan,menawarkan apa yang saya ingin sampai menuntunku ke kamar kecil ketika hendak BAK,ketika saya telah di perbolehkan pulang dari RS kau tetap sabar mengurus saya,dengan telaten kau mendampingi saya menuntun berjalan,menyiapkan makan,mengurus anak,beres beres rumah,engkau kerjakan seluruh pekerjaan yang biasa di kerjakan saya sebagai seorang istri.terkadang takut akan bayangan yang terlintas dalam angan angan mungkinkah kebersamaan ini akan terus berjalan sampai ahir nanti.Akhirnya saya bahagia dengan takdir ini engkau sempurnakan tanggung jawab kamu sebagai suamiku dan imamku.kau bukan yang dulu dengan kemalasanmu dengan celotehan orang orang yang tidak suka akan kebiasaanmu yang berlagak seperti tidak punya tanggungan,dengan kondisi seperti itupun saya sabar menjalaninya.tidak ada keinginan untuk berpisah denganmu,sampai ahirnya Allah jugalah yang menentukan rasa yang seperti ini.kamu yang tanggung jawab,kamu yang penyayang,kamu yang penyabar,kamu yang perhatian,kamu yang giat bekerja meski hanya serabutan.lebih dari itu,Rasa syukurku ini tak akan berkurang dengan kondisi ku sekarang yang semakin sehat meski masih dalam pantauan dan terikat sebuah tablet kecil "euthyrox"yang harus ku konsumsi setiap hari dan seumur hidupku sebagai hormon pengganti dari tyroxin yang seharusnya di hasilkan oleh kelenjar tyroid.hari hari ku lalui dengan penuh keikhlasan canda tawa di tengah keluarga kecilku.dan buah hatiku adalah semangat hidupku,karna engkaulah, ku terus berjuang melawan rasa khawatir atas kangker yang saya sandang,saya ingin melihat kamu tumbuh dewasa nak....,tumbuh menjadi anak yang shaleh,jujur,sabar,penyayang,perhatian seperti bapakmu.Semoga Allah selalu melindungi keluarga kecil kita hingga ahir hayat.